HIJAB IN THE WORKPLACE
Q&A
Q. What are the requirements for Muslim women's dress?
A: Rules regarding Muslim women's (and men's) attire are derived from
the Quran, Islam's revealed text, and the traditions (hadith) of the
Prophet Muhammad (peace be upon him). In the Quran, God states: "Say to
the believing men that they should lower their gaze and guard their
modesty...And say to the believing women that they should lower their
gaze and guard their modesty; that they should not display their beauty
and adornments except what (must ordinarily) appear thereof; that they
should draw their veils over their bosoms and not display their beauty
except to their husbands, their fathers...(a list of exceptions)"
[Chapter 24, verses 30-31] Also, "O Prophet! Tell thy wives and
daughters, and the believing women, that they should cast their outer
garments over their persons...that they should be known and not
molested." [Chapter 33, verse 59]
In one tradition, the Prophet Muhammad is quoted as saying: "...If the
woman reaches the age of puberty, no part of her body should be seen but
this --- and he pointed to his face and hands."
From these and other references, the vast majority of Muslim scholars
and jurists, past and present, have determined the minimum requirements
for Muslim women's dress: 1) Clothing must cover the entire body, with
the exception of the face and the hands. 2) The attire should not be
form fitting, sheer or so eye-catching as to attract undue attention or
reveal the shape of the body.
There are similar, yet less obvious requirements for a Muslim male's
attire. 1) A Muslim man must always be covered from the navel to the
knees. 2) A Muslim man should similarly not wear tight, sheer,
revealing, or eye-catching clothing. In addition, a Muslim man is
prohibited from wearing silk clothing (except for medical reasons) or
gold jewelry. A Muslim woman may wear silk or gold.
(References: "The Muslim Woman's Dress," Dr. Jamal Badawi, Ta-Ha
Publishers; "Hijab in Islam," Maulana Wahiduddin Khan, Al-Risala Books;
"The Islamic Ruling Regarding Women's Dress," Abu Bilal Mustafa
Al-Kanadi, Abul-Qasim Publishing; "Islamic Dress," Muslim Women of
Minnesota; "Your Hijab and U.S. Law," North American Council for Muslim
Women)
Q. Is Islamic dress appropriate for modern times?
A: Islamic dress is modern and practical. Muslim women wearing Islamic
dress work and study without any problems or constraints.
Q. Does Islamic dress imply that women are submissive or inferior to men?
A: Islamic dress is one of many rights granted to Islamic women. Modest
clothing is worn in obedience to God and has nothing to do with
submissiveness to men. Muslim men and women have similar rights and
obligations and both submit to God.
Q. But aren't there Muslim women who do not wear Islamic Dress, or hijab?
A: Some Muslim women choose not to wear hijab. Some may want to wear it
but believe they cannot get a job wearing a head scarf. Others may not
be aware of the requirement or are under the mistaken impression that
wearing hijab is an indication of inferior status.
Q. Why is Islamic dress becoming an issue for personnel managers and
supervisors?
A: The Muslim community in American is growing rapidly. Growth factors
include conversions to Islam, immigration from Muslim countries and high
birth rates for Muslim families. As the community grows, more Muslim
women will enter the work force. In many cases, these women wish both to
work and to maintain their religious convictions. It should be possible
to fulfill both goals.
Q. What issues do Muslim women face in the workplace?
A: Muslim women report that the issue of attire comes up most often in
the initial interview for a job. Some interviewers will ask if the
prospective employee plans to wear the scarf to work. Others may
inappropriately inquire about religious practices or beliefs. Sometimes
the prospective employee, feeling pressure to earn a living, will take
off the scarf for the interview and then put it on when hired for the
job. Modest dress should not be equated with incompetence.
Other issues include unwanted touching or pulling on scarves by other
employees, verbal harassment or subtle ostracism and denial of
promotion. Many Muslims also object to being pressured to attend
celebrations of other religious traditions or to attend
employer-sponsored celebrations at which alcohol is served.
Q. What can an employer reasonably require of a woman wearing hijab?
A: An employer can ask that an employee's attire not pose a danger to
that employee or to others. For example, a Muslim woman who wears her
head scarf so that loose ends are exposed should not be operating a
drill press or similar machinery. That employee could be asked to
arrange her hijab so that the loose ends are tucked in. An employer can
ask that the hijab be neat and clean and in a color that does not clash
with a company uniform.
Q. What are the legal precedents on this issue?
A: Many cases have demonstrated an employee's legal right to reasonable
accommodation in matters of faith. Examples: 1) The failure of other
Muslim employees to wear headscarves is legally irrelevant. The employee
need only show sincerely-held religious beliefs. (E.E.O.C. v. Reads,
Inc., 1991) 2) There are no health or safety concerns at issue. (Cf.
E.E.O.C. Dec. No. 82-1, 1982, also E.E.O.C. Dec. No. 81-20, 1981) 3)
Companies cannot give effect to private biases. In other words, just
because an employer believes customers will be prejudiced against a
woman in a scarf, that does not mean the employee can be fired. (Palmer
v. Sidoti, 1984, also Cf. Sprogis v. United Air Lines, Inc., 1971) 4) An
employer must demonstrate "undue hardship" caused by the wearing of
religious attire. (TWA v. Hardison, 1977) Hardships recognized by the
courts include cost to the employer or effect on co-workers. 5) Dress
codes can have disproportionate impact on certain faiths. (E.E.O.C. Dec.
No. 71-2620, 1971, also E.E.O.C. Dec. No. 71-779, 1970)
sumber : http://www.islam101.com/women/hijabfaq.html
Selasa, 31 Maret 2015
Alis Sincan
Cara Membentuk Alis Tanpa Mencukur Untuk Wajah Bulat
Kesempurnaan wajah merupakan dambaan dari setiap wanita. Saat ingin datang ke pesta, tentu anda harus menyesuaikan penampilan anda, salah satunya dengan memoleskan make up. Tapi ada bagian wajah yang sering terlupakan yaitu alis. Memiliki bentuk yang berantakan dan tipis akan memberikan kesan suram pada wajah anda. Tapi tak perlu bingung, dengan mempelajari cara membentuk alis, anda bisa mendapatkan bentuk alis yang sesuai bentuk wajah anda dan tidak membutuhkan waktu lama.
Cara membentuk alis
Cara membentuk alis
Perlukan anda membentuk alis?
Perlu anda ketahui bahwa, rambut tipis di atas mata tersebut dapat sangat mempengaruhi raut wajah anda. Jadi sebaiknya anda tidak sembarangan dalam mempraktekkan cara membentuk alis, karena jika salah, bukan menjadi cantik tapi anda malah akan terlihat galak. Apalagi bagi pemula, pelajarilah jauh-jauh hari sebelum menerapkannya untuk datang ke acara resmi.
Anda yang belum menikah mungkin sering kali diingatkan oleh ibu untuk tidak memangkas rambut tersebut. Tapi tak masalah, karena cara membentuk alis tanpa mencukur juga sangat mudah untuk diterapkan. Anda bisa menggunakan pensil alis dan concealer untuk mendapatkan hasil yang cantik dan sempurna tanpa menimbulkan kesan norak. Anda harus terus berlatih agar dapat menciptakan alis yang terlihat alami dan tidak dibuat-buat.
Teknik membentuk alis
Teknik membentuk alis
Tips Membentuk Alis Tanpa Mencukur
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan dalam membentuk alias yang sempurna adalah bentuk muka anda; Tentu saja, untuk menimbulkan kesan natural dan membuat anda menjadi lebih mempesona. Adapun langkah-langkahnya, yaitu :
Mempersiapkan alat yang dibutuhkan. Sebelum memulainya, tentu anda harus menyiapkan alat-alatnya yang terdiri dari pensil alis berwarna hitam dan cokelat, concealer, sikat alis dan mascara bening atau hitam.
Menggambar pola; proses ini memang tergolong rumit, karena jika salah perhitungan maka akan menghasilkan bentuk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Pertama yaitu dengan menatap cermin lurus-lurus, titik awal terletak antara ujung mata dalam dengan alis mata yang sejajar dengan hidung, sedangkan titk puncak lengkung yaitu alis yang terpotong dengan garis yang sejajar dengan hidung. Dan ekor alis yaitu dengan menarik garis diagonal yang dibentuk dari bagian tengah bibir atas dan melewati pinggir hidung. Jika anda bingung, lihatlah gambar dibawah. Cara membentuk alis untuk wajah bulat diawali dengan teknik menggambar untuk membuatnya terlihat ramping, panjang serta menukik tajam.
Menggunakan pensil alis untuk menggambar bentuk alis
Menggunakan pensil alis untuk menggambar bentuk alis
Membuat alis. Untuk cara ini, anda bisa menggunakan pensil alis. Setelah pola digambar pada pinggiran alis atau outliner. Anda dapat mulai mengisi seluruh permukaannya. Awali dengan pensil yang berwarna cokelat, kemudian ditimpa dengan yang hitam. Hal itu dilakukan untuk memperlihatkan kesan yang alami
Menggunakan concealer. Bagi anda yang tidak mencabuti bulu halus yang tumbuh berantakan, tak masalah karena anda dapat menutupinya dengan concealer. Selain itu dengan menggunakan make up ini, anda dapat menghilangkan segala noda yang mungkin saja ada saat menggambar alis.
Menggunakan sikat alis untuk merapikan alis
Menggunakan sikat alis untuk merapikan alis
Merapikan alis. Tahap terakhir adalah merapikannya dengan sikat alis. Anda dapat menyapukannya ke arah dahi, perlakuan ini juga bisa mengurangi efek pensil yang terlalu tebal agar lebih terlihat cantik. Jangan lupa bubuhkan sedikit mascara agar alis yang telah dibuat tidak luntur.
sumber : by cantik alami | category Kecantikan Wajah | No Comments
Makalah KTI teknologi terbaru
Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama
by Enche Tjin
on Oktober 16, 2013
Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan
sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua
kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama
yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem
kamera DSLR.
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.
Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.
Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.


Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R
http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpuf
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.
Kecocokan dengan sistem lain
Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.
Lensa
Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.Opini
Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.


Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama
by Enche Tjin
on Oktober 16, 2013
Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan
sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua
kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama
yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem
kamera DSLR.
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.
Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.
Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.


Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R
Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha
- See more at:
http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpufDibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.
Kecocokan dengan sistem lain
Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.
Lensa
Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.Opini
Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.


Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R
Kelebihan Sony A7R
- Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)
- A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
- Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
- Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
- Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
- Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet
Kelebihan Sony A7
- Lebih murah kurang lebih $600
- A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
- A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
- Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
- A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
- Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha
Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama
by Enche Tjin
on Oktober 16, 2013
Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan
sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua
kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama
yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem
kamera DSLR.
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.
Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.
Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.


Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R
Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha
- See more at:
http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpufDibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.
Kecocokan dengan sistem lain
Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.
Lensa
Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.Opini
Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.


Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R
Kelebihan Sony A7R
- Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)
- A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
- Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
- Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
- Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
- Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet
Kelebihan Sony A7
- Lebih murah kurang lebih $600
- A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
- A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
- Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
- A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
- Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha
Kelebihan Sony A7R
- Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)
Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama
by Enche Tjin on Oktober 16, 2013Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem kamera DSLR.- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpuf
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.
Kecocokan dengan sistem lain
Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.
Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.
Lensa
Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.
Opini
Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.
Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.
Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R
Kelebihan Sony A7R
- Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)
- A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
- Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
- Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
- Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
- Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet
Kelebihan Sony A7
- Lebih murah kurang lebih $600
- A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
- A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
- Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
- A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
- Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha - A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
- Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
- Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
- Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
- Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet
Kelebihan Sony A7
- Lebih murah kurang lebih $600
- A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
- A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
- Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
- A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
- Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpuf
Langganan:
Postingan (Atom)