Selasa, 31 Maret 2015

hijab for muslim

0 komentar
HIJAB IN THE WORKPLACE Q&A Q. What are the requirements for Muslim women's dress? A: Rules regarding Muslim women's (and men's) attire are derived from the Quran, Islam's revealed text, and the traditions (hadith) of the Prophet Muhammad (peace be upon him). In the Quran, God states: "Say to the believing men that they should lower their gaze and guard their modesty...And say to the believing women that they should lower their gaze and guard their modesty; that they should not display their beauty and adornments except what (must ordinarily) appear thereof; that they should draw their veils over their bosoms and not display their beauty except to their husbands, their fathers...(a list of exceptions)" [Chapter 24, verses 30-31] Also, "O Prophet! Tell thy wives and daughters, and the believing women, that they should cast their outer garments over their persons...that they should be known and not molested." [Chapter 33, verse 59] In one tradition, the Prophet Muhammad is quoted as saying: "...If the woman reaches the age of puberty, no part of her body should be seen but this --- and he pointed to his face and hands." From these and other references, the vast majority of Muslim scholars and jurists, past and present, have determined the minimum requirements for Muslim women's dress: 1) Clothing must cover the entire body, with the exception of the face and the hands. 2) The attire should not be form fitting, sheer or so eye-catching as to attract undue attention or reveal the shape of the body. There are similar, yet less obvious requirements for a Muslim male's attire. 1) A Muslim man must always be covered from the navel to the knees. 2) A Muslim man should similarly not wear tight, sheer, revealing, or eye-catching clothing. In addition, a Muslim man is prohibited from wearing silk clothing (except for medical reasons) or gold jewelry. A Muslim woman may wear silk or gold. (References: "The Muslim Woman's Dress," Dr. Jamal Badawi, Ta-Ha Publishers; "Hijab in Islam," Maulana Wahiduddin Khan, Al-Risala Books; "The Islamic Ruling Regarding Women's Dress," Abu Bilal Mustafa Al-Kanadi, Abul-Qasim Publishing; "Islamic Dress," Muslim Women of Minnesota; "Your Hijab and U.S. Law," North American Council for Muslim Women) Q. Is Islamic dress appropriate for modern times? A: Islamic dress is modern and practical. Muslim women wearing Islamic dress work and study without any problems or constraints. Q. Does Islamic dress imply that women are submissive or inferior to men? A: Islamic dress is one of many rights granted to Islamic women. Modest clothing is worn in obedience to God and has nothing to do with submissiveness to men. Muslim men and women have similar rights and obligations and both submit to God. Q. But aren't there Muslim women who do not wear Islamic Dress, or hijab? A: Some Muslim women choose not to wear hijab. Some may want to wear it but believe they cannot get a job wearing a head scarf. Others may not be aware of the requirement or are under the mistaken impression that wearing hijab is an indication of inferior status. Q. Why is Islamic dress becoming an issue for personnel managers and supervisors? A: The Muslim community in American is growing rapidly. Growth factors include conversions to Islam, immigration from Muslim countries and high birth rates for Muslim families. As the community grows, more Muslim women will enter the work force. In many cases, these women wish both to work and to maintain their religious convictions. It should be possible to fulfill both goals. Q. What issues do Muslim women face in the workplace? A: Muslim women report that the issue of attire comes up most often in the initial interview for a job. Some interviewers will ask if the prospective employee plans to wear the scarf to work. Others may inappropriately inquire about religious practices or beliefs. Sometimes the prospective employee, feeling pressure to earn a living, will take off the scarf for the interview and then put it on when hired for the job. Modest dress should not be equated with incompetence. Other issues include unwanted touching or pulling on scarves by other employees, verbal harassment or subtle ostracism and denial of promotion. Many Muslims also object to being pressured to attend celebrations of other religious traditions or to attend employer-sponsored celebrations at which alcohol is served. Q. What can an employer reasonably require of a woman wearing hijab? A: An employer can ask that an employee's attire not pose a danger to that employee or to others. For example, a Muslim woman who wears her head scarf so that loose ends are exposed should not be operating a drill press or similar machinery. That employee could be asked to arrange her hijab so that the loose ends are tucked in. An employer can ask that the hijab be neat and clean and in a color that does not clash with a company uniform. Q. What are the legal precedents on this issue? A: Many cases have demonstrated an employee's legal right to reasonable accommodation in matters of faith. Examples: 1) The failure of other Muslim employees to wear headscarves is legally irrelevant. The employee need only show sincerely-held religious beliefs. (E.E.O.C. v. Reads, Inc., 1991) 2) There are no health or safety concerns at issue. (Cf. E.E.O.C. Dec. No. 82-1, 1982, also E.E.O.C. Dec. No. 81-20, 1981) 3) Companies cannot give effect to private biases. In other words, just because an employer believes customers will be prejudiced against a woman in a scarf, that does not mean the employee can be fired. (Palmer v. Sidoti, 1984, also Cf. Sprogis v. United Air Lines, Inc., 1971) 4) An employer must demonstrate "undue hardship" caused by the wearing of religious attire. (TWA v. Hardison, 1977) Hardships recognized by the courts include cost to the employer or effect on co-workers. 5) Dress codes can have disproportionate impact on certain faiths. (E.E.O.C. Dec. No. 71-2620, 1971, also E.E.O.C. Dec. No. 71-779, 1970) sumber : http://www.islam101.com/women/hijabfaq.html

Alis Sincan

0 komentar
Cara Membentuk Alis Tanpa Mencukur Untuk Wajah Bulat Kesempurnaan wajah merupakan dambaan dari setiap wanita. Saat ingin datang ke pesta, tentu anda harus menyesuaikan penampilan anda, salah satunya dengan memoleskan make up. Tapi ada bagian wajah yang sering terlupakan yaitu alis. Memiliki bentuk yang berantakan dan tipis akan memberikan kesan suram pada wajah anda. Tapi tak perlu bingung, dengan mempelajari cara membentuk alis, anda bisa mendapatkan bentuk alis yang sesuai bentuk wajah anda dan tidak membutuhkan waktu lama. Cara membentuk alis Cara membentuk alis Perlukan anda membentuk alis? Perlu anda ketahui bahwa, rambut tipis di atas mata tersebut dapat sangat mempengaruhi raut wajah anda. Jadi sebaiknya anda tidak sembarangan dalam mempraktekkan cara membentuk alis, karena jika salah, bukan menjadi cantik tapi anda malah akan terlihat galak. Apalagi bagi pemula, pelajarilah jauh-jauh hari sebelum menerapkannya untuk datang ke acara resmi. Anda yang belum menikah mungkin sering kali diingatkan oleh ibu untuk tidak memangkas rambut tersebut. Tapi tak masalah, karena cara membentuk alis tanpa mencukur juga sangat mudah untuk diterapkan. Anda bisa menggunakan pensil alis dan concealer untuk mendapatkan hasil yang cantik dan sempurna tanpa menimbulkan kesan norak. Anda harus terus berlatih agar dapat menciptakan alis yang terlihat alami dan tidak dibuat-buat. Teknik membentuk alis Teknik membentuk alis Tips Membentuk Alis Tanpa Mencukur Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan dalam membentuk alias yang sempurna adalah bentuk muka anda; Tentu saja, untuk menimbulkan kesan natural dan membuat anda menjadi lebih mempesona. Adapun langkah-langkahnya, yaitu : Mempersiapkan alat yang dibutuhkan. Sebelum memulainya, tentu anda harus menyiapkan alat-alatnya yang terdiri dari pensil alis berwarna hitam dan cokelat, concealer, sikat alis dan mascara bening atau hitam. Menggambar pola; proses ini memang tergolong rumit, karena jika salah perhitungan maka akan menghasilkan bentuk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Pertama yaitu dengan menatap cermin lurus-lurus, titik awal terletak antara ujung mata dalam dengan alis mata yang sejajar dengan hidung, sedangkan titk puncak lengkung yaitu alis yang terpotong dengan garis yang sejajar dengan hidung. Dan ekor alis yaitu dengan menarik garis diagonal yang dibentuk dari bagian tengah bibir atas dan melewati pinggir hidung. Jika anda bingung, lihatlah gambar dibawah. Cara membentuk alis untuk wajah bulat diawali dengan teknik menggambar untuk membuatnya terlihat ramping, panjang serta menukik tajam. Menggunakan pensil alis untuk menggambar bentuk alis Menggunakan pensil alis untuk menggambar bentuk alis Membuat alis. Untuk cara ini, anda bisa menggunakan pensil alis. Setelah pola digambar pada pinggiran alis atau outliner. Anda dapat mulai mengisi seluruh permukaannya. Awali dengan pensil yang berwarna cokelat, kemudian ditimpa dengan yang hitam. Hal itu dilakukan untuk memperlihatkan kesan yang alami Menggunakan concealer. Bagi anda yang tidak mencabuti bulu halus yang tumbuh berantakan, tak masalah karena anda dapat menutupinya dengan concealer. Selain itu dengan menggunakan make up ini, anda dapat menghilangkan segala noda yang mungkin saja ada saat menggambar alis. Menggunakan sikat alis untuk merapikan alis Menggunakan sikat alis untuk merapikan alis Merapikan alis. Tahap terakhir adalah merapikannya dengan sikat alis. Anda dapat menyapukannya ke arah dahi, perlakuan ini juga bisa mengurangi efek pensil yang terlalu tebal agar lebih terlihat cantik. Jangan lupa bubuhkan sedikit mascara agar alis yang telah dibuat tidak luntur. sumber : by cantik alami | category Kecantikan Wajah | No Comments

Makalah KTI teknologi terbaru

0 komentar

Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama

Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem kamera DSLR.
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.

Kecocokan dengan sistem lain

Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.
Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.

Lensa

Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.

Opini

Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.
Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.
Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
Sony A7 dan lensa Zeiss 24-70mm f/4
Sony A7 dan lensa Zeiss 28-70mm f/3.5-5.6 OIS
sony-a7r-hand
Sony-A7-back

Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama

Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem kamera DSLR.
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.

Kecocokan dengan sistem lain

Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.
Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.

Lensa

Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.

Opini

Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.
Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.
Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
Sony A7 dan lensa Zeiss 24-70mm f/4
Sony A7 dan lensa Zeiss 28-70mm f/3.5-5.6 OIS
sony-a7r-hand
Sony-A7-back
Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R

Kelebihan Sony A7R

  1. Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)
  2. A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
  3. Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
  4. Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
  5. Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
  6. Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet

Kelebihan Sony A7

  1. Lebih murah kurang lebih $600
  2. A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
  3. A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
  4. Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
  5. A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
  6. Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
———————–
Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha
- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpuf

Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama

Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem kamera DSLR.
Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.

Kecocokan dengan sistem lain

Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.
Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.

Lensa

Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.

Opini

Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.
Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.
Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
Sony A7 dan lensa Zeiss 24-70mm f/4
Sony A7 dan lensa Zeiss 28-70mm f/3.5-5.6 OIS
sony-a7r-hand
Sony-A7-back
Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R

Kelebihan Sony A7R

  1. Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)
  2. A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
  3. Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
  4. Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
  5. Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
  6. Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet

Kelebihan Sony A7

  1. Lebih murah kurang lebih $600
  2. A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
  3. A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
  4. Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
  5. A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
  6. Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
———————–
Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha
- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpuf
Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R

Kelebihan Sony A7R

  1. Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)

    Sony A7 dan A7R – Sistem kamera Mirrorless full frame pertama

    Sebagai perusahaan elektronik yang inovatif, Sony akan meluncurkan sistem kamera baru bersensor full frame yaitu Sony A7 dan A7R. Kedua kamera ini bakalan mencatat sejarah menjadi kamera mirrorless pertama yang memiliki sensor full frame yang saat ini hanya tersedia di sistem kamera DSLR.
    Dibandingkan dengan kamera DSLR full frame, penawaran dari Sony ini jauh lebih kecil dan ringan. Kamera A7R dan lensa Zeiss 35mm f/2.8, lengkap dengan baterai dan memory card berat totalnya hanya sekitar 465 gram saja. Bandingkan dengan kamera DSLR full frame terringan yaitu Nikon D610 atau Canon 6D yang sekitar 760 gram tapi itu badan kameranya saja.
    Yang mengesankan, berat Sony A7 ini lebih ringan sedikit daripada kamera Olympus OMD EM5 yang memiliki sensor gambar yang 1/2 lebih kecil daripada A7 ini.
    Sony A7R akan memiliki sensor beresolusi gambar 36 MP tanpa filter low-pass setara dengan kamera Nikon D800E, dan A7 akan memiliki sensor beresolusi gambar 24 MP. Bagi yang menginginkan kualitas foto tertajam, A7R merupakan pilihan yang tepat, sedangkan yang membutuhkan kecepatan, A7 lebih tepat karena di dalam sensornya ada pendeteksi autofokus tipe fasa yang secepat sistem autofokus kamera DSLR.
    Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
    Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8
    Harga kamera juga sangat bersaing meskipun produk ini adalah produk inovasi baru. Dikabarkan Sony A7 dan A7R akan dijual dibawah $2000, mirip dengan harga kamera full frame DSLR yang tersedia saat ini.

    Kecocokan dengan sistem lain

    Bagi yang memiliki lensa Sony NEX E-mount, bisa memasangkannya di sistem baru ini, tapi foto akan kepotong (crop) di bagian tengah karena bagian pinggirnya akan hitam karena lensa NEX tidak dapat mencakup besarnya sensor full frame.
    Seperti Sistem Sony NEX, akan bisa dipasangkan dengan lensa Sony Alpha (DSLR) dan lensa yang lain dengan mengunakan adaptor. Lensa kamera sistem lainnya akan bisa juga dipasang dengan mengunakan adaptor, tapi mungkin beberapa fungsi seperti autofokus dan pengukuran eksposur mungkin tidak optimal.

    Lensa

    Untuk sistem baru ini, Sony meluncurkan beberapa lensa baru: Sony FE Zeiss 35mm f/2.8, FE 28-70mm f/3.5-5.6, Zeiss FE 24-70mm f/4, 55mm f/1.8, Zeiss FE 70-200mm f/4 OSS. Lensa-lensa yang diluncurkan kebanyakan memiliki bukaan yang tidak terlalu besar supaya tidak terlalu besar dan berat. Contohnya 35mm f/2.8, beratnya hanya 120 gram saja.

    Opini

    Menurut saya sistem kamera ini adalah sesuatu yang sangat menarik dalam perkembangan kamera digital. Yang saya kuatirkan adalah komitmen Sony untuk terus mengembangkan sistem ini. Dalam 10 tahun terakhir, Sony sering meluncurkan sistem baru, tapi mengabaikannya hanya beberapa tahun setelahnya. Sampai saat ini, Sony pernah meluncurkan sistem kamera DSLR Alpha, SLT, NEX dan kemudian sistem baru ini. Masalah lain yaitu Sony lebih suka meluncurkan jenis kamera baru daripada lensa baru. Jadi bagi yang menantikan lensa-lensa keluaran Sony harus sangat bersabar.
    Sepertinya Sony ingin mengepung pembuat kamera DSLR dengan meluncurkan kamera dengan berbagai bentuk, ukuran dan kualitas. Harapannya supaya ada kamera yang cocok untuk kalangan mana saja dari consumer biasa, sampai fotografer serius. Inovasi ini menarik bagi dunia fotografi digital karena bisa menjadi wake-up call bagi raksasa pembuat kamera DSLR seperti Canon dan Nikon untuk lebih inovatif untuk meluncurkan sistem kamera yang lebih ringkas.
    Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
    Sony 70-200mm f/4 OSS, 840g
    Sony A7 dan lensa Zeiss 24-70mm f/4
    Sony A7 dan lensa Zeiss 28-70mm f/3.5-5.6 OIS
    sony-a7r-hand
    Sony-A7-back
    Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
    Sony A7R dengan adapter untuk lensa sony Alpha
    Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
    Sony A7 dengan battery grip vertikal supaya genggamannya lebih nyaman
    Ringkasan perbedaan Sony A7 dan A7R

    Kelebihan Sony A7R

    1. Resolusi A7R 36 MP, A7 24 MP – Resolusi besar cocok untuk cetak ukuran besar (diatas 60 cm)
    2. A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
    3. Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
    4. Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
    5. Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
    6. Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet

    Kelebihan Sony A7

    1. Lebih murah kurang lebih $600
    2. A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
    3. A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
    4. Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
    5. A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
    6. Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
    ———————–
    Ikuti acara Jelajahi sistem kamera mirrorless bersama Sony Alpha
    - See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpuf
  2. A7R Tidak memiliki AA filter sehingga lebih tajam, tapi moire bisa muncul, terutama di video.
  3. Struktur sensor A7R mengunakan teknologi microlenses untuk menyerap cahaya di ujung sensor lebih baik (cocok bagi yang mengunakan lensa pihak ketiga dengan adapter)
  4. Panel body A7R dari magnesium alloy. Di A7 itu plastik.
  5. Front panel on A7R is magnesium alloy. It’s plastic on A7.
  6. Roda mode dan kompensasi eksposur di A7R terbuat dari alumunium sedangkan di A7 roda mode dilapisi karet

Kelebihan Sony A7

  1. Lebih murah kurang lebih $600
  2. A7 punya filter AA yang mencegah munculnya Moire di foto dan video
  3. A7 punya front curtain electronic shutter, saat memotret tidak terlalu berisik dan shutter lag lebih pendek, lebih baik untuk subjek bergerak.
  4. Flash sync di A7 1/250. Di A7R hanya 1/160
  5. A7 punya sensor Phase Detection (lebih cepat dan handal untuk subjek bergerak)
  6. Kecepatan foto berturut-turut A7: 5 fps. A7R: 4 fps
———————–
http://www.infofotografi.com/blog/2013/10/sony-a7-dan-a7r-kamera-mirrorless-full-frame-pertama/#sthash.bIumhAkW.dpuf

Labels

Pages

Blogger templates